BESAR SAMPEL DAN SUMBER DATA


Nama  : La Siandi
NPM   : 17 630 019

            BESAR SAMPEL DAN SUMBER DATA

1.      KONSEP DAN ANALISA BESAR SAMPEL DAN SUMBER DATA

Sample adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut atau bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya
Sedangkan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sehingga populasi ini dapat berupa makhluk hidup atau pun benda mati yang ada di alam sekitar kita yang akan kita jadikan sebagai subyek atau obyek penelitian kita. Populasi juga bukan hanya tentang jumlah atau kuantitas, namun tentang karakteristik atau sifat-sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek penelitian.
Dalam kehidupan sehari-hari pengertian sample dan populasi sering digunakan, misalnya saat membuat sup dan kita sering meneliti rasa sup dengan mencicipinya sesendok kecil sebagai sample. Demikian juga jika seseorang sedang sakit, dokter sering mengambil sample darah orang itu untuk mengetahui kondisi darahnya secara keseluruhan.
Secara khusus dalam riset-riset SDM, populasi dan sample biasanya muncul saat penelitian dilakukan di perusahaan dengan jumlah karyawan besar, misalnya ribuan. Sedangkan perusahaan dengan jumlah karyawan sedikit atau mungkin sekitar 50 orang, sering kali sample tidak digunakan dan penelitian dilakukan terhadap seluruh karyawan atau populasi.

Dalam penelitian atau riset SDM, sample karyawan sering kali diambil untuk mewakili seluruh populasi karyawan. Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut. Jika yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan “X”, maka populasinya adalah keseluruhan laporan keuangan perusahaan “X” tersebut, Jika yang diteliti adalah motivasi pegawai di departemen “A” maka populasinya adalah seluruh pegawai di departemen “A”, dan seterusnya.

   Sumber  Data
 Pengertian Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (2010): yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam  pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan
 – 
 pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau  proses sesuatu. Peneliti yang mengamati tumbuhnya jagung, sedang objek penelitiannya adalah  pertumbuhan jagung. Apabila peneliti mengguakan dokumentasi, maka dokumen atau catatanlah yang menjadi sumber data, sedang isi catatan subjek peneliti atau variabel penelitian. 1.2 Jenis Sumber Data
Untuk mempermudah mengidentifikasi sumber data, maka disingkat “3P” untuk
mengidentifikasi dimana data menempel, yaitu: a)

Person yaitu sumber data yang bia memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau  jawaban tertulis melalui angket.  b)

Place yaitu sumber data yang menyajikan data berupa tampilan keadaan diam atau bergerak. Diam misalnya: ruangan, alat-alat dan wujud benda. Sedangkan Bergerak misalnya: aktivitas, laju kendaraan, dan kegiatan belajar mengajar. c)

Paper yaitu data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, serta gambar atau simbol-simbol lain seperti batu, kayu, tulang yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi. Menurut Sugiyono (2008): Sumber data juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

         Sumber Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti.
          Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada  peneliti,           misalnya lewat orang lain atau pun lewat dokumen.
 
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) dalam J.Moleong (2009) sumber data utama dalam  penelitian kualitatif ialah kata-kata, dam tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen. Adapun jens-jenis data tersebut ialah: 1)



Sumber Tertulis Walaupun dikatakan bahwa sumber selain kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi. 3)

Foto Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif. Ada dua kategori foto yang dapat dimanfaakan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang dan foto yang dihasilkan oleh peneliti itu sendiri.

Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh karakteristik dari populasi. Sebuah populasi dengan kuantitas besar dapat diambil sebagian dengan kualitas sampel yang mewakili sama persis dengan kualitas dari populasi dengan kata representatif. jumlah dari sampel tidak selalu besar dan juga tidak selalu kecil, hal ini bergantung pada pada keterwakilan karakter dari sampel. Sebagai contoh pada penelitian mengenai golongan darah, tentu saja tidak perlu memasukkan seluruh darah dari seseorang ke dalam laboratorium karena 2 ml darah sudah cukup untuk digunakan untuk mengetahui golongan darah yang ada di bagian kaki, kepala atau tangan dari pasien.).
2.     Pengenalan dan pengoperasian besar sampel dan sumber data

Roscoe, Ukuran sampel penelitian dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu :
  • Ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
  • Jika sampel dipecah ke dalam subsampel (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), ukuran sampel minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
  • Dalam penelitian mutivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sampel sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
  • Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sampel kecil antara 10 sampai dengan 20
  • Isaac dan Michael memberikan gambaran mengenai metode pengambilan sampel disesuaikan dengan taraf signifikansi dari penelitian yakni 1%, 5%, dan 10%. Jumlah sampel sampel selanjutnya dihitung dengan persamaan
Pembahasan sebelumnya mengenai pengertian populasi, sample dan teknik pengambilan sample penelitian sudah cukup jelas. Selanjutnya berikut ini adalah pembahasan tentang tata cara menentukan ukuran atau besarnya sample. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan ratusan atau bahkan ribuan elemen, secara praktis peneliti mustahil untuk mengumpulkan data, menguji atau menelaah tiap elemen. Selain itu penelitian sangat terkendala pada waktu, biaya dan sumber daya lainnya.

Besaran atau ukuran sample ini sangat tergantung dari besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. Namun, dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat kesalahannya adalah 5% (0,05). Makin besar tingkat kesalahan maka makin kecil jumlah sample. Namun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar jumlah sample (semakin mendekati populasi), maka semakin kecil peluang kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sample (menjauhi jumlah populasi),  maka semakin besar peluang kesalahan generalisasi.

Dalam menentukan ukuran atau besarnya sample secara umum, yaitu penelitian korelasional jumlah sample minimal untuk memperoleh hasil yang baik adalah 30, dalam penelitian eksperimen jumlah sample minimum 15 dari masing-masing kelompok,  dan untuk penelitian survey jumlah sample minimum adalah 100.

Sedangkan perhitungan menurut beberapa ahli dalam menentukan sample dari populasi, terdapat beberapa formula untuk menentukan ukuran sample seperti Tabel Isaac and Michael, Tabel Krejcie dan Morgan, Formula Slovin, Formula Lemeshow, Cohran’s Formula atau lainnya.

Gay dan Diehl (1992) berpendapat bahwa sample haruslah sebesar-besarnya. Pendapat Gay dan Diehl (1992) ini mengasumsikan bahwa semakin banyak sample yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisir. Namun ukuran sample yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya.
       1.     Jika penelitiannya bersifat deskriptf, sample minimumnya adalah 10% dari populasi
2.     Jika penelitianya korelasional, sample minimumnya adalah 30 subjek
            3.     Apabila penelitian kausal perbandingan, sample sebanyak 30 subjek per group
            4.     Apabila penelitian eksperimental, sample minimumnya adalah 15 subjek per group

Kemudian Roscoe (1975) yang dikutip Uma Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sample :
1.          Ukuran sample > 30 dan < 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian
2.         Jika sample dipecah ke dalam subsample (pria/wanita, junior/senior, dan sebagainya), 
                   ukuran sample minimum 30 untuk tiap kategori adalah tepat
3.         Dalam penelitian multivariate (termasuk analisis regresi berganda), ukuran sample 
                  sebaiknya 10x lebih besar dari jumlah variabel dalam penelitian
4.          Untuk penelitian eksperimental sederhana dengan kontrol eskperimen yang ketat, 
                     penelitian yang sukses adalah mungkin dengan ukuran sample antara 10

    Selanjutnya Malhotra (1993) memberikan panduan ukuran sample yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5, atau 5x jumlah variabel. Dengan demikian jika jumlah variabel yang diamati berjumlah 20, maka sample minimalnya adalah 5 x 20 = 100.

 Arikunto Suharsimi (2005) memberikan pendapat sebagai berikut : “..jika peneliti memiliki beberapa ratus subjek dalam populasi, maka mareka dapat menentukan kurang lebih 25 – 30% dari jumlah tersebut. Jika jumlah anggota subjek dalam populasi hanya meliputi antara 100 – 150 orang, dan dalam pengumpulan datanya peneliti menggunakan angket, maka sebaiknya subjek sejumlah itu diambil seluruhnya. Namun apabila peneliti menggunakan teknik wawancara dan pengamatan, jumlah tersebut dapat dikurangi menurut teknik sample dan sesuai dengan kemampuan peneliti.

Selain berdasarkan cara-cara tersebut di atas, pengambilan jumlah sample dapat dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus sebagai berikut :

1. RUMUS SLOVIN
      Pengambilan jumlah sample menurut  rumus Slovin dalam Riduwan ( 2005:65):
n = N/N(d)2 + 1
n = sample; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.

      Jika jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah  
      5%, maka jumlah sample yang digunakan adalah :

N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95

2. Formula Jacob Cohen
    

      N     = Ukuran sample
      F^2  = Effect Size
      u      = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
      L      = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel
     
      Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76
      maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sample.
     
      N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 203
Pengambilan jumlah sample menurut  Formula Jacob Cohen dalam Suharsimi
Arikunto ( 2010:179) :

N = L / F^2 + u + 1

Keterangan :
Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1

3. Rumus Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael

 Pengambilan jumlah sample ini ditentukan sesuai rumus berdasarkan proporsi atau  berdasarkan Tabel Isaac dan Michael. Tabel penentuan jumlah sample dari Isaac dan  Michael ini memberikan kemudahan penentuan jumlah sample berdasarkan tingkat  kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel tersebut, peneliti dapat secara langsung  menentukan besaran sample berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang  dikehendaki
seperti yang tercantum dalam tabel tersebut.
mlah sampel jenuh paling sedikit.

Comments

Popular Posts