UJI BEDA RATA-RATA
Nama :
La Siandi
NPM :
17 630 019
Uji Beda 2-Rata-rata (t-test)
1.
Pengertian
Di bidang kesehatan sering kali kita harus membuat kesimpulan apakah suatu
intervensi berhasil atau tidak. Untuk mengukur keberhasilan tersebut kita harus
melakukan uji untuk melihat apakah parameter (rata-rata) dua populasi tersebut
berbeda atau tidak. Misalnya, apakah ada perbedaan rata-rata tekanan darah
populasi intervensi (kota) dengan populasi kontrol (desa). Atau, apakah ada
perbedaan rata-rata berat badan antara sebelumdengan sesudah mengikuti program
diet. Sebelum kita melakukan uji statistik dua kelompok data, kita perlu
perhatikan apakah dua kelompok data tersebut berasal dari dua kelompok yang
independen atau berasal dari dua kelompok yang dependen/berpasangan. Dikatakan
kedua kelompok data independen bila populasi kelompok yang satu tidak
tergantung dari populasi kelompok kedua, misalnya membandingkan rata-rata
tekanan darah sistolik orang desa dengan orang kota. Tekanan darah orang kota adalah
independen (tidak tergantung) dengan orang desa. Dilain pihak, dua kelompok
data dikatakan dependen/pasangan bila datanya saling mempunyai ketergantungan,
misalnya data berat badan sebelum dan sesudah mengikuti program diet berasal
dari orang yang sama (data sesudah dependen/tergantung dengan data sebelum).
Konsep
Uji Beda Dua Rata-rata
Uji beda
rata-rata dikenal juga dengan nama uji-t (t-test ). Konsep dari uji
beda rata-rata adalah membandingkan nilai rata-rata beserta selang kepercayaan
tertentu (confidenceinterval) dari dua populasi. Prinsip pengujian dua
rata-rata adalah melihat perbedaan variasikedua kelompok data. Oleh karena itu
dalam pengujian ini diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang
diuji sama atau tidak. Varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai
standar error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.Dalam
menggunakan uji-t ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat/asumsi utama
yang harus dipenuhi dalam menggunakan uji-t adalah data harus berdistribusi
normal.Jika data tidak berdistribusi normal, maka harus dilakukan transformasi
data terlebih dahulu untuk menormalkan distribusinya. Jika transformasi yang
dilakukan tidak mampu. menormalkan distribusi data tersebut, maka uji-t
tidak valid untuk dipakai, sehingga disarankan untuk melakukan uji
non-parametrik seperti Wilcoxon (data berpasangan) atauMann-Whitney U
(datindependen).Berdasarkan karakteristik datanya maka uji beda dua rata-rata
dibagi dalam dua kelompok, yaitu: uji beda rata-rata independen dan uji beda
rata-rata berpasangan.
Ø Aplikasi
Uji-t Dependen pada Data Berpasangan
Uji-t untuk data berpasangan berarti setiap subjek diukur dua kali. Misalnya
sebelum dan sesudah dilakukannya suatu intervensi atau pengukuran yang
dilakukan terhadap pasangan orang kembar. Dalam contoh ini akan membandingkan
data sebelum dengan sesudah intervensi. Dalam BAYI95.SAV sudah ada data
berpasangan yaitu pengukuran berat badan ibu yang dilakukan sebelum hamil.
Sebelum merencanakan kehamilan, subjek melakukan penyesuaian diet
(mengikuti program makanan tambahan) selama 2 bulan.Pengukuran berat badan yang
pertama (BBIBU_1) dilakukan sebelum kegiatan penyesuaian diet dilakukan, dan
pengukuran berat badan yang kedua (BBIBU_2) dilakukan setelah dua bulan
menjalani penyesuaian diet.Kita akan melakukan uji hipotesis untuk menilai
apakah ada perbedaan berat badan ibu antara sebelum dengan sesudah mengikuti
program diet, langkah-langkahnya sebagaiberikut.1. Bukalah file BAYI95.SAV, sehingga
data tampak di Data editor window.
2. Dari menu utama, pilihlah: (pada SPSS 10.0)
< Compare Mean
< Paired-Sample
T-test
3.Pilih variabel BBIBU_1 danBBIBU_2
dengan cara mengklik masing-masing variable
tersebut.
Kemudian klik tanda
<untuk memasukkannya ke
dalam kotak Paired-Variables.
4. Pada menu “
Options
pilihlah derajat kepercayaan yang
diinginkan, misalnya 95%.Kemudian pilih
Continue
Klik OK
Ø Aplikasi
Uji-t pada Data Independen
Uji-t untuk data independen dilakukan terhadap dua kelompok data yang tidak
saling berkaitan antara satu dengan lainnya. Misalnya membandingkan kelompok
intervensi dengan kelompok kontrol atau kelompok ibu-ibu perokok dengan ibu-ibu
bukan perokok adalah dua kelompok yang tidak saling berkaitan.Pada analisis ini
kita akan melihat apakah ada perbedaan berat bayi yang lahir dari ibu perokok
dengan bayi yang lahir dari ibu bukan perokok. Kita akan melakukan uji
hipotesis apakah ada perbedaan rata-rata berat bayi yang lahir dari ibu bukan
perokok dengan rata-rata berat bayi yang lahir dari ibu perokok, dengan
langkah-langkah sebagai berikut.1. Bukalah file BAYI95.SAV, sehingga data
tampak di Data editor window.2
Dalam materi yang anda sajikan sangat baik dalam menambahkan pengetahuan rekan mahasiswa lainya.
ReplyDelete